Aktivitas Manusia Sebagai Penyebab Utama Peningkatan Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca adalah gas yang menyerap dan memancarkan radiasi dalam spektrum inframerah. Menurut Dr. Agus Haris, ahli meteorologi dari Universitas Indonesia, aktivitas manusia sangat berkontribusi terhadap peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. "Perkembangan industri dan transportasi merangsang peningkatan emisi gas rumah kaca," kata Haris. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi.
Pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, dan gas alam memproduksi sejumlah besar karbon dioksida (CO2), gas rumah kaca utama. Selain itu, proses industri tertentu juga membantu meningkatkan produksi gas rumah kaca lainnya seperti metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O). Penggunaan bahan kimia tertentu dalam pertanian dan industri juga berkontribusi terhadap peningkatan gas rumah kaca.
Aktivitas manusia lainnya yang berkontribusi adalah deforestasi. Penebangan hutan secara besar-besaran mengurangi jumlah pohon yang dapat menyerap CO2. Sekaligus, ini juga menghasilkan emisi CO2 lebih banyak saat hutan diubah menjadi lahan pertanian atau penggunaan lainnya.
Dampak Peningkatan Gas Rumah Kaca Terhadap Perubahan Iklim Global
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan iklim global. Menurut Yuli Andriani, seorang peneliti iklim dari Pusat Studi Lingkungan dan Kebijakan Universitas Padjadjaran, "Gas rumah kaca dapat menyebabkan pemanasan global, yang pada gilirannya mengubah pola cuaca dan iklim di seluruh dunia."
Pemanasan global berarti suhu rata-rata permukaan bumi menjadi lebih hangat. Ini menghasilkan berbagai perubahan iklim, termasuk peningkatan curah hujan di beberapa daerah dan kekeringan di daerah lainnya. Ini bisa berdampak pada produksi pangan dan ketersediaan air, dan berpotensi mengancam kehidupan manusia dan ekosistem di berbagai tempat.
Selain itu, peningkatan suhu global juga mencairkan es di kutub, yang menyebabkan naiknya permukaan laut. Naiknya permukaan laut ini dapat membanjiri kota-kota pesisir dan pulau-pulau kecil, mempengaruhi jutaan orang yang tinggal di daerah tersebut.
Dalam menghadapi tantangan ini, perlu adanya upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. Penting untuk setiap individu, komunitas, dan negara untuk berkontribusi dalam upaya ini, misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan berinvestasi dalam teknologi energi bersih dan terbarukan.