Dampak Langsung Aktivitas Manusia Terhadap Kehilangan Biodiversitas

Pertambangan, perburuan liar, deforestasi – aktivitas manusia berdampak langsung terhadap kehilangan biodiversitas. Peneliti lingkungan, Dr. Siti Nurbaya, mengungkapkan, "Pertambangan dan deforestasi menghancurkan habitat alami, merusak ekosistem, dan memusnahkan spesies." Berlanjutnya, perburuan liar merampas kehidupan satwa liar dan mengancam kelangsungan spesies.

Pembalakan hutan secara besar-besaran mengakibatkan hilangnya habitat, pendorong utama punahnya spesies. "Cakupan hutan di dunia menurun drastis akibat tindakan manusia," kata ahli ekologi, Dr. Hadi Susilo. Juga, polusi udara dan air dari industri membahayakan kehidupan di ekosistem.

Lanjutan: Dampak Indirek Aktivitas Manusia Terhadap Kerusakan Biodiversitas

Sementara dampak langsung jelas, dampak tidak langsung juga penting. Perubahan iklim, hasil dari emisi gas rumah kaca, berdampak luas pada biodiversitas. "Perubahan iklim mempengaruhi pola cuaca, mengganggu siklus hidup spesies, dan mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan," tutur Profesor Ilmu Lingkungan, Dr. Rizaldi Boer.

Pertanian skala besar juga berdampak pada biodiversitas. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia merusak tanah dan air, mempengaruhi kesehatan makhluk hidup. "Pertanian intensif mengurangi keanekaragaman spesies di lahan pertanian," tambah Dr. Boer.

Secara keseluruhan, aktivitas manusia telah berkontribusi terhadap penurunan biodiversitas di dunia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Solusinya? Menurut Dr. Nurbaya, "Kita harus memprioritaskan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan dalam semua kegiatan kita." Dengan mengubah perilaku kita, kita mungkin bisa memperlambat atau bahkan membalikkan tren kerusakan biodiversitas ini. Jadi, mari kita berbuat lebih baik untuk planet kita.