Dampak Aktivitas Manusia terhadap Pemanasan Global di Indonesia

Pemanasan global menjadi masalah serius dan mengancam Indonesia. Menurut Pakar Lingkungan, dr. Rizaldi Boer, aktivitas manusia memiliki andil besar terhadap perubahan iklim ini. "Pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca," ujarnya.

Perubahan iklim ini berdampak pada kenaikan suhu dan perubahan pola cuaca yang ekstrem. Hasil penelitian Pusat Studi Iklim dan Kebijakan Universitas Indonesia menunjukkan bahwa suhu udara di Indonesia naik 0,22 derajat Celsius per dekade sejak 1981. Hal ini berdampak pada peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir dan kekeringan.

Sumber lain dampak buruk adalah peningkatan permukaan laut. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), permukaan laut di sebagian besar wilayah Indonesia telah naik 1-4 mm per tahun. Ini berpotensi memicu banjir rob dan mengancam puluhan juta penduduk pesisir.

Langkah-langkah Pencegahan dan Adaptasi terhadap Pemanasan Global di Indonesia

Menghadapi ancaman pemanasan global, Indonesia perlu melakukan langkah-langkah pencegahan dan adaptasi. "Indonesia harus berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," kata dr. Rizaldi Boer. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknologi bersih dan energi terbarukan.

Selain itu, penting juga untuk melakukan restorasi hutan dan lahan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lebih dari 24 juta hektar lahan di Indonesia berstatus lahan kritis. Melalui reforestasi, kita bisa mengurangi emisi dan sekaligus melindungi keanekaragaman hayati.

Adaptasi juga dibutuhkan untuk menghadapi perubahan iklim yang sudah terjadi. Pembangunan infrastruktur yang ramah iklim, seperti tanggul laut dan sistem drainase yang baik, sangat diperlukan untuk melindungi penduduk pesisir dari ancaman banjir rob.

Selanjutnya, perlu ada peningkatan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global dan cara-cara menghadapinya. Ini bisa dilakukan melalui pendidikan dan kampanye tentang perubahan iklim. "Pendidikan adalah kunci untuk menciptakan generasi yang peduli lingkungan," tutur dr. Rizaldi Boer.

Menghadapi pemanasan global bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan komitmen dan kerja keras, kita bisa melindungi Indonesia dari dampak buruk perubahan iklim. Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang kaya, kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi lingkungan kita.