Dampak Negatif Pembangunan Perumahan terhadap Lingkungan di Indonesia

Pembangunan perumahan di Indonesia tanpa henti-henti pada beberapa tahun terakhir telah meninggalkan jejak yang signifikan pada lingkungan. Dr. Rizaldi Boer, pakar lingkungan dari Institut Pertanian Bogor, menjelaskan bahwa "perumahan seringkali dibangun tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitar." Perubahan tata guna lahan dari hutan atau lahan pertanian menjadi perumahan mengurangi ruang hidup biota dan memicu kepunahan spesies.

Selain itu, penggalian tanah untuk pembangunan perumahan berpotensi mengubah siklus air alamiah. Kondisi ini menyebabkan peningkatan risiko banjir dan tanah longsor. "Pembangunan perumahan tanpa mempertimbangkan faktor lingkungan bisa berdampak fatal, seperti banjir bandang dan tanah longsor," tegas Dr. Boer. Juga, pembuangan sampah dan limbah dari perumahan berdampak negatif pada kualitas air dan tanah, sehingga mempengaruhi kesehatan manusia dan ekosistem sekitar.

Strategi Mitigasi untuk Mengurangi Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Lingkungan

Menyikapi masalah ini, ada beberapa strategi mitigasi yang bisa dilakukan. Pertama, pembangunan perumahan harus selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dr. Boer menyarankan, "Kebutuhan perumahan harus seimbang dengan pelestarian lingkungan." Selain itu, peraturan tentang tata ruang harus ditegakkan dan penegakan hukum harus ditingkatkan terhadap pembangunan perumahan yang melanggar aturan.

Kedua, perumahan ramah lingkungan atau green housing bisa menjadi solusi. Konsep ini melibatkan penggunaan bahan ramah lingkungan, sistem pengelolaan air dan sampah yang efisien, serta desain yang memaksimalkan pencahayaan dan ventilasi alami. Prof. Dr. Ir. Bambang Setiaji, ahli arsitektur ramah lingkungan dari Universitas Gadjah Mada, mengatakan "Dengan rumah hijau, kita bisa meminimalisir dampak negatif pembangunan perumahan terhadap lingkungan."

Ketiga, partisipasi masyarakat sangat penting dalam upaya ini. Masyarakat bisa melakukan pengawasan dan melaporkan jika ada pelanggaran dalam pembangunan perumahan. Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan tindakan-tindakan nyata, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi sampah.

Pada akhirnya, kerja sama antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan perumahan yang berkelanjutan. Dengan demikian, kita bisa menikmati manfaat perumahan tanpa merusak lingkungan. Perumahan yang baik bukan hanya tentang bangunan yang nyaman, tapi juga lingkungan yang sehat dan lestari.