Dampak Aktivitas Manusia terhadap Perubahan Iklim di Indonesia

Perubahan iklim global jelas terasa, dan Indonesia tak luput dari dampaknya. Aktivitas slot deposit shopeepay manusia berperan besar dalam mempercepat proses ini. Menurut Profesor Jatna Supriatna, ahli ekologi dari Universitas Indonesia, “Banyak dari aktivitas manusia yang berkontribusi pada kecepatan perubahan iklim, seperti deforestasi dan pemakaian energi fosil.”

Deforestasi dan konversi lahan hutan menjadi perkebunan atau lahan pertanian menghasilkan emisi gas rumah kaca besar, yang bisa memperparah efek pemanasan global. Menurut data dari Global Forest Watch, Indonesia kehilangan hutan primer sebesar 2,8 juta hektar antara tahun 2001 dan 2019. Kerugian ini berdampak pada iklim lokal dan global.

Penggunaan energi fosil juga memberikan dampak signifikan. Dalam laporan terbaru Badan Penerangan Energi Internasional, Indonesia adalah penghasil emisi CO2 terbesar ke-8 di dunia dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam. Ketiga sumber ini menciptakan hampir 80% dari total emisi Indonesia.

Berlanjutnya, Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Ekosistem Indonesia

Selain iklim, aktivitas manusia juga berpengaruh pada kehidupan ekosistem Indonesia. Ekosistem yang beragam dan kaya dengan spesies endemik ini kini menghadapi ancaman serius.

Deforestasi dan konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan berdampak fatal bagi ekosistem. Sebagai contoh, konversi hutan untuk perkebunan kelapa sawit mengakibatkan penurunan populasi orangutan. Menurut data dari World Wildlife Fund, populasi orangutan Sumatera turun lebih dari 80% dalam 75 tahun terakhir.

Selain itu, polusi yang dihasilkan oleh industri dan limbah rumah tangga juga berdampak pada ekosistem laut. Indonesia adalah penghasil sampah plastik kedua terbesar di dunia, dan sebagian besar sampah ini berakhir di laut. Sampah plastik ini bisa berdampak pada kehidupan laut dan keseimbangan ekosistemnya.

Sebagai penutup, perlu adanya upaya serius dari pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi dampak aktivitas manusia pada iklim dan ekosistem Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Profesor Jatna, “Kita tidak bisa merubah sejarah, tapi kita masih bisa mengubah masa depan. Kita perlu bertindak sekarang, sebelum terlambat.”